Kalurahan Krambilsawit

Gunungkidul — Dalam rangka membantu membangun kembali sejarah dan memori budaya lokal, Tim KKN-PPM UGM Asmaraloka Saptosari yang berlokasi di Desa Krambilsawit, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, menjalankan sejumlah program yang berfokus pada pelestarian dan dokumentasi potensi lokal desa. Program-program ini dirancang untuk menjawab tantangan pengarsipan budaya desa yang selama ini lebih banyak diwariskan secara lisan dan belum terdokumentasi secara sistematis.

Rangkaian kegiatan yang diinisiasi meliputi penulisan biografi tokoh kesenian, penulisan artikel gastronomi desa, sejarah desa berupa tradisi lisan masyarakat di dalamnya yang dikemas dalam judul Krambilsawit dalam Ruang dan Waktu: Merawat Ingatan, Menjaga Warisan Masa Lalu. Di samping itu, mahasiswa juga mengadakan pengelolaan media sosial desa dengan konten berbasis budaya dan pembukuan serta penerjemahan cerita rakyat setempat dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Harapannya, pendekatan ini dapat menjangkau masyarakat luas sekaligus membuka akses generasi muda terhadap sejarah dan nilai-nilai yang hidup di lingkungan mereka sendiri.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa melakukan observasi lapangan ke sejumlah lokasi kegiatan budaya di Dukuh Ngondelwetan dan sekitarnya. Mahasiswa turut menyaksikan secara langsung latihan kelompok kesenian seperti gamelan dan ketoprak serta berdialog dengan para pelaku budaya, seperti dalang dan tokoh masyarakat yang memahami sejarah lokal sekaligus tantangan yang dialami selama proses pelestarian kebudayaan di sana. Dari proses ini, tim mendapatkan beragam pengetahuan yang selama ini tidak tertulis namun terus hidup dalam tradisi dan ingatan kolektif warga desa.

Pendokumentasian tidak hanya dilakukan dalam bentuk tulisan, tetapi juga melalui pengambilan gambar, ilustrasi, dan pelaporan naratif yang ditujukan untuk dipublikasikan secara daring. Salah satu bentuk konkret dari program ini adalah pembuatan konten budaya desa yang bisa ditampilkan di akun media sosial desa, serta berbagai pengarsipan cetak untuk disimpan oleh pemerintah desa sebagai rujukan di masa mendatang.

Langkah ini dipandang sebagai strategi awal untuk memperkuat identitas budaya Desa Krambilsawit dan membuka ruang partisipasi warga dalam melestarikan kekayaan lokal yang mereka miliki. Terlebih lagi, keberadaan teknologi dan media digital saat ini memberikan peluang besar untuk memperluas jangkauan cerita budaya hingga ke luar desa.

Di masa depan, diharapkan masyarakat sekaligus perangkat desa dapat melanjutkan dan mengembangkan kegiatan ini secara berkelanjutan, baik dalam bentuk dokumentasi berkala, penulisan sejarah lokal, maupun integrasi dengan program desa lainnya seperti pendidikan, pariwisata, atau kegiatan seni tahunan. Dengan sinergi yang kuat antarawarga, pemerintah desa, dan generasi muda, Desa Krambilsawit memiliki potensi besar untuk menjadi desa berbasis budaya yang tidak hanya lestari, tetapi juga relevan dengan perkembangan zaman.